Nama : Astarina WidyastutiNim : K 8409011
Kelas : B
Makul : Antropologi Non Positivis
Dosen : Siany Indria Liestyasari, M.Pd.
UK 4 ANTROPOLOGI NON POSITIVISTIK
1. Apa yang dimaksudkan dengan pemikiran deskontruksi dan kenapa hal ini menjadi sebuah pemikiran yang penting dalam ilmu sosial khususnya antropologi? Jelaskan jawabanmu!
Jawab: Dekonstruksi adalah sebuah metode pembacaan teks. Dengan dekonstruksi ditunjukkan bahwa dalam setiap teks selalu hadir anggapan-anggapan yang dianggap absolut. Padahal, setiap anggapan selalu kontekstual: anggapan selalu hadir sebagai konstruksi sosial yang menyejarah. Maksudnya, anggapan-anggapan tersebut tidak mengacu kepada makna final. Anggapan-anggapan tersebut hadir sebagai jejak (trace) yang bisa dirunut pembentukannya dalam sejarah.
Hal ini penting kaitannya dengan antropologi karena tujuan utama dari teori ini adalah untuk mendekonstruksi apa yang disebut dengan suatu kesejatian ataupun sesuatu yang dianggap mutlak, karena menurut Derrida, selalu ada keraguan dalam setiap teks. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sebuah teks yang juga merupakan batasan dari dekonstruksi. Suatu teks selalu dipengaruhi oleh teks lain (intertekstual), sehingga dapat dikatakan bahwa suatu teks tidak pernah murni berdiri sendiri. Ketika seorang penulis telah menyelesaikan karyanya, teks tersebut menjadi milik pembaca dan dapat diintepretasikan terpisah dari maksud penulisnya. Di sisi lain, muncul pula istilah critical reading yang menilai suatu teks bukan hanya dari apa yang tertulis tetapi juga dari apa yang tidak ditulis oleh si penulis.
Selain fungsi yang telah disebutkan sebelumnya, teori dekonstruksi juga memiliki fungsi, menurutnya, dalam suatu bahasa seharusnya tidak ada istilah positif dan negatif, karena yang ada hanyalah perbedaan. Selain itu, hal terpenting dari teori dekonstruksi Derrida adalah tulisan lebih utama daripada lisan, pernyataan ini tentunya bertentangan dengan teori strukturalis dari Saussure yang menyatakan bahwa lisan lebih penting dibanding tulisan. Dekontruksi membongkar semua tatanan yang sudah ada, dan membuat sesuatu yang baru yang dapat merubah tatanan tersebut menjadi lebih baik lagi tanpa adanya batasan-batasan. Oleh sebab itu dalam dekontruksi ini lebih memandang manusia biasa atau manusia yang dibatasi daripada manusia yang membuat batasan-batasan itu sendiri Dekontruksi menentang tatanan mapan dalam masyarakat karena tatanan mapan tersebut dianggap hanya menguntungkan sekelompok masyarakat tertentu sehingga mereka memiiki kekuasaan tersendiri kepada masyarakat yang diinginkannya
2. Apa yang sebenarnya digugat oleh pemikiran dekontruksi dalam masyarakat? Berikan contohnya!
Jawab: Dekontruksi menggugat tatanan terhadap kekerasan, penindasan, penguasaan, dan penyingkiran. Dekontruksi dimaksudkan untuk mengganti tirani dan fiksi referensi langsung. Bertujuan menampilkan tafsiran dominan sekaligus menawarkan tafsiran alternatif. Gugatan dekonstruksi dalam masyarakat adalah tatanan yang sudah mapan dan mapan yang sudah berinstitusionalisasi dan dijaga oleh tradisi dan juga menjadi budaya sehingga memunculkan adanya dominasi sekelompok tertentu terhadap kelompok yang lain sehingga kelompok yang mendominasi memiliki kekuasaan penuh terhadap kelompok yang didominasi.
Contohnya adalah yaitu misalnya tata tertib yang ada dalam perguruan tinggi. Disitu dapat kita lihat bahwa peraturan atau tata tertib itu didominasi oleh sekelompok tertentu yang telah membuat peraturan tersebut. Dibalik tatanan yang sudah ada, terdapat kekerasan, penindasan, dan penguasaan. Peraturan tersebut dibuat oleh sekelompok staf yang menjabat di suatu prodi misalnya. Dan peraturan tersebut disahkan oleh ketua prodi. Kita ambil saja salah satu contoh peraturan yaitu penggunaan seragam kemeja putih dan celana hitam pada hari senin dan selasa. Untuk mahasiswi diharuskan memakai rok saat kuliah. Peraturan ini hanya berlaku pada fakultas keguruan saja, sedangkan fakultas yang lainnya tidak. Hal ini terlihat adanya dominasi oleh kelompok staf terhadap kelompok mahasiswa. Kelompok mahasiswa tidak menolak tatanan ini karena tatananini sudah membudaya dalam suatu fakultas.
Namun hal ini telah mengalami perubahan. Sekarang mahasiswa tetap memakai seragam putih hitam, tetapi dimodifikasi. Misalnya memakai hem kotak-kotak hitam atau kaos berkerah dance lana biru. Untuk mahasiswi, mereka sekarang ini tidak harus memakai rok lagi saat kuliah. Mereka dapa menggunakan celana hitam atau biru, sedangkan bajunya biasanya mereka memakai hem yang ada gambar-gambarnya seperti bunga-bunga. Tidak lagi harus menggunakan kemeja putih bersih.
3. Dalam metodologi kerja dekontruksi, mengapa oposisi biner perlu dicari untuk menjelaskan struktur hubungan atau relasi yang timpang dalam masyarakat? Jelaskan jawabanmu disertai contoh.
Jawab: Oposisi biner memiliki pemahaman sendiri mengenai tanda itu sendiri, yaitu dalam pembedaan dan pemisahan absolute antara penanda (signans) dan tinanda (signatum). Perbedaan kaku ini memberikan kemungkinan untuk berpikir mengenai sebuah konsep yang hadir bagi pemikiran, tidak terkait dengan bahasa. Artinya, tidak terkait dengan rangkaian penanda-penanda. Hal inilah yang disebut penanda transendal yang menjadi sumber makna bagi semua tanda. Karena dengan gagasan ini pula, penanda (signifier) dipandang sebagai turunan dan wakil dari tinanda (signified).
Contoh oposisi biner yaitu misalnya saat seorang karyawan bertanding golf dengan atasannya. Saat si karyawan ini terlalu keras memukul stick golf dan bola golfnya masuk ke lubang, maka dia akan menang. Dan saat si atasan ini bermain, ternyata bolanya tidak masuk ke dalam lubang. Maka setelah usai permainan, si karyawan ini menghampiri si atasan dan segera menjabat tangan si atasan ini dengan mengucapkan kata maaf karena tidak sengaja memukul terlalu keras sehingga bola golfnya masuk ke dalam lubang. Dari sini dapat kita lihat bahwa ada satu ketimpangan dalam hubungan relasi yang terjalin antara si karyawan dengan atasan yang masih terbawa saat di luar jam kerja dan jam kantor.
4. Masyarakat seperti apa yang dicita-citakan oleh dekontruksi? Jelaskan jawabanmu!
Jawab: Yang menjadi cita-cita dari dekontruksi adalah membebaskan kehidupan dari budaya dominan dan tradisi yang represif, membongkar tatanan lamauntuk dijadikan tatanan baru yang prulal dan penuh warna. Dekontruksi ingin menciptakan masyarakat tanpa adanya suatu term yang mendominasi term yang lainnya, sehingga terciptalah pluralisme dalam kehidupan bermasyarakat. Membebaskan pluralisme makna teks dari represi yang dilakukan oleh struktur. Misalnya pembebasan budaya patriark isetelah lahirnya feminisme yang akhirnya melahirkan kesetaraan hak laki – laki dan perempuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar