Rabu, 31 Oktober 2012

Ceritaku hari ini masih seputar kamu dan dia...
Setelah tadi malam kita mengobrol sampai aku ketiduran, hahahaha.... maaf karena aku melewatkanmu.
Dari cerita percakapan kita tadi malam aku sudah mengambil keputusan aku akan berpisah dengan dia, tapi aku butuh waktu. Aku harap kamu mengerti. Aku tak sanggup bila harus melukai hatinya terlalu dalam. Karena aku telah mendengar apa yang selama ini ia pendam, kekecewaan dia kepada orang yang seharusnya memperhatikannya. Aku tak sanggup menambah luka di hatinya.
Aku bingung seperti apa perasaan ku ini kepadanya sekarang, apakah aku hanya bersimpati atau aku telah menyayangi dia,,, aku takut dengan perasaan ini,,, aku takut kalo aku mencintai dia. Kebersamaan yang terjalin antara aku dengan dia, walaupun hanya melalui media komunikasi dan tak bisa bertatapan langsung,,, membuat aku selalu merindukannya kalau tak ada kabar darinya. Aku takut kalau dia menghilang, aku takut kalau dia tak menghubungiku.... dan yang paling aku takuti adalah aku akan mencintai dia,,, si labil... hahaha, mungkin karena dia lebih muda dibandingkan aku. Dia begitu terbuka kepadaku, semua yang ia rasakan, masalah dan kekecewaan yang ia pendam dan tutup rapat – rapat, serta menyimpannya sendiri, dia ceritakan kepadaku. Betapa tersiksanya dia menanggung semua itu sendiri. Dia ingin aku menggantikan kasih sayang yang tidak ia dapatkan, kasih sayang yang selama ini tidak ia temukan. Rasa simpati ini, aku takut jika rasa ini membunuhku sendiri...
Maafkan aku karena aku menghianatimu, menghianati cintamu yang begitu besar kepadaku. Aku tahu dirimu begitu terluka, aku tahu kesakitanmu. Maka maafkan aku untuk kesalahanku ini. Bahkan mungkin maaf saja tidak cukup untuk menebus semua dosaku kepadamu...

Kamu tau gag, dia bilang dia mau menemuiku. Kalau dia udah liburan semesteran, ya sekitar bulan Januari besok mungkin dia akan ke solo. Setelah dia ke solo gantian aku yang akan main ke rumahnya. Dia bahkan sudah berani bilang sama bapaknya kalau aku akan main di rumahnya. Malah bapaknya bilang aku di suruh nginep di rumahnya gag papa. Awalnya aku Cuma bilang ama dia kalau aku maw main ke rumahnya temenku yang di kebumen, trus dia malah nawarin aku sekalian main ke rumahnya aja. Aku iyakan aja karena dia memaksaku. Aku jadi tambah kasihan dengan dia karena aku telah memberikan dia harapan yang besar kepadaku.... jujur, aku benar – benar menginginkannya main ke sini....

Aku tau ini terlalu menyakitkan untukmu, tapi aku juga tidak bisa memungkirinya.

isi hatiku

aku tak mengerti bagaimana perasaanku sekarang
apa yang aku rasakan pada dirimu dan dirinya
aku tahu keputusanku ini salah besar 
dan membuat dirimu juga banyak orang yang terluka
menyia - nyiakan cintamu dan memilih dia

sesungguhnya akupun tak mau hal ini tejadi
tapi apakah engkau dan mereka tau seberapa sakit luka yang aku juga rasakan???
kata - kata pahit itu yang harus aku telan sendiri
sendiri.......

apa kamu dan mereka tau perasaanku????

memang salah keputusan yang aku ambil
akupun menyadari hal itu
karena aku berpikir dengan menyudahi hubungan kita
yang telah 4 tahun kita lalui bersama, yang kita bina...
akupun tak rela sesungguhnya untuk melepaskan ikatan itu...

aku berharap kamu akan bekerja keras untuk membuat "mereka" bangga
mewujudkan impian "mereka", serta menjalani kehidupan dengan mapan..
setelah itu biar waktu yang akan menjawab 
dan mempertemukan kita dimana dan dalam keadaan seperti apa
aku pun menjalani kehidupanku dengan waktu yang mengalirkannya

dari dia, aku belajar sesuatu yang tidak kudapatkan dari dirimu
bukan maksudku untuk membandingkanmu dengan dia...
tapi aku belajar bahwa kedewasaan seseorang tidak bisa diukurdari seberapa tua umurnya

seseorang yang aku remehkan dan aku anggap dia masih labil dibawahku
ternyata dia dapat memangkas hipotesisku itu
dia mengajarkanku arti pentingnya sebuah komunikasi
meskipun hanya melalui sebuah benda, 
tapi keberadaan benda tersebut sangat bermanfaat dan di butuhkan
yang bisa mengobati rasa rindu dan bisa membuat aku dan dia selalu berasama
(rindu????? perasaan ini?????)

hahaha,,,, lucu memang kalo dipikirkan...
aku bertemu dengan dia cuma sekali dan berhubungan melalui pesan singkat
tak lama kemudian aku menerima ajakannya untuk menjalin suatu ikatan
karena awalnya aku hanya iseng - iseng saja jadi aku terima dia

tak terasa waktupun berlalu
dengan banyak tentangan dari berbagai pihak yang ada disekitarku termasuk kamu
sudah satu bulan lebih kujalani ikatan ini dengan dia, yang akupun tak tau lagi alur apa nantinya
aku hanya bisa mengikuti waktu dan tak bisa menolaknya
karena dia memberikanku sesuatu yang aku sendiripun tak mengerti apa itu

dia selalu berusaha menjaga komunikasi denganku
tak peduli pagi, siang, sore, malam
tak peduli di sekolah, kampus, kamar, kosan, mall
tak peduli lagi kuliah, makan, jalan", 
yang dia inginkan adalah komunikasi....

kata dia, komunikasi itu penting.....
yang aku tak bisa lupakan adalah saat dia berkata
"kita kenjalin hubungan itu jarak jauh, jadi apa2nya harus dikomunikasikan..... mau pergi kemana, sama siapa, tujuannya apa, kalo bisa hal tersebut harus dikomunikasikan... setidaknya kalo gag sempet telfon, sms dulu,,,"
suatu hal sepele tapi menurutku itu berharga untuk menjalin suatu ikatan jarak jauh
aku yang lebih tua dari dia tidak pernah menyadari hal tersebut
setelah mempraktikkannya aku baru menyadari
bahwa telfon dan sms setiap waktu itu sangat penting...

itulah mengapa aku bisa bertahan dengan dia sampai sekarang ini,,,
hal yang tidak kulakukan dengan dirimu
meskipun aku tidak bisa memungkiri hatiku ini masih milikmu
tapi saat ada sms atau telfon dari dia , ada suatu rasa aneh dalam diriku...

aku takut kalau aku sudah menyayangi dia, 
dia selalu terbuka dengan aku
terbuka tentang dirinya, keluarganya,juga masalahnya
dari kesemua hal tersebut aku berusaha untuk memahaminya
aku tau mengapa dia begitu, karna suatu alasan yang dipendamnya
aku takut rasa simpati ini menjadi lebih 
aku takut rasa ini menjadi rasa sayangkepadanya
dan yang paling ku takuti adalah aku akan jatuh cinta pada dia
aku termakan kata"ku sendiri...

andai saja itu kamu, aku pasti akan bahagiadan sangat beruntung....
maafkan aku, bukannya aku membanding - bandingkan kamu dengan dia
tapi begitulah dia, selalu mengerti keadaanku 
karena dia selalu jaga komunikasi denganku...
jadi kumohon,,, jangan salahkan dia
karena dia tak tau apa", dan dia telah banyak terluka
aku tak ingin menyakitinya lagi, karna semua ini ulahku
maka akulah yang harus disalahkan....