Ceritaku hari ini masih seputar kamu dan dia...
Setelah tadi malam kita mengobrol sampai aku
ketiduran, hahahaha.... maaf karena aku melewatkanmu.
Dari cerita percakapan kita tadi malam aku sudah
mengambil keputusan aku akan berpisah dengan dia, tapi aku butuh waktu. Aku
harap kamu mengerti. Aku tak sanggup bila harus melukai hatinya terlalu dalam.
Karena aku telah mendengar apa yang selama ini ia pendam, kekecewaan dia kepada
orang yang seharusnya memperhatikannya. Aku tak sanggup menambah luka di
hatinya.
Aku bingung seperti apa perasaan ku ini kepadanya
sekarang, apakah aku hanya bersimpati atau aku telah menyayangi dia,,, aku
takut dengan perasaan ini,,, aku takut kalo aku mencintai dia. Kebersamaan yang
terjalin antara aku dengan dia, walaupun hanya melalui media komunikasi dan tak
bisa bertatapan langsung,,, membuat aku selalu merindukannya kalau tak ada
kabar darinya. Aku takut kalau dia menghilang, aku takut kalau dia tak
menghubungiku.... dan yang paling aku takuti adalah aku akan mencintai dia,,,
si labil... hahaha, mungkin karena dia lebih muda dibandingkan aku. Dia begitu
terbuka kepadaku, semua yang ia rasakan, masalah dan kekecewaan yang ia pendam
dan tutup rapat – rapat, serta menyimpannya sendiri, dia ceritakan kepadaku.
Betapa tersiksanya dia menanggung semua itu sendiri. Dia ingin aku menggantikan
kasih sayang yang tidak ia dapatkan, kasih sayang yang selama ini tidak ia
temukan. Rasa simpati ini, aku takut jika rasa ini membunuhku sendiri...
Maafkan aku karena aku menghianatimu,
menghianati cintamu yang begitu besar kepadaku. Aku tahu dirimu begitu terluka,
aku tahu kesakitanmu. Maka maafkan aku untuk kesalahanku ini. Bahkan mungkin
maaf saja tidak cukup untuk menebus semua dosaku kepadamu...
Kamu tau gag, dia
bilang dia mau menemuiku. Kalau dia udah liburan semesteran, ya sekitar bulan
Januari besok mungkin dia akan ke solo. Setelah dia ke solo gantian aku yang
akan main ke rumahnya. Dia bahkan sudah berani bilang sama bapaknya kalau aku
akan main di rumahnya. Malah bapaknya bilang aku di suruh nginep di rumahnya
gag papa. Awalnya aku Cuma bilang ama dia kalau aku maw main ke rumahnya
temenku yang di kebumen, trus dia malah nawarin aku sekalian main ke rumahnya
aja. Aku iyakan aja karena dia memaksaku. Aku jadi tambah kasihan dengan dia
karena aku telah memberikan dia harapan yang besar kepadaku.... jujur, aku
benar – benar menginginkannya main ke sini....
Aku tau ini terlalu
menyakitkan untukmu, tapi aku juga tidak bisa memungkirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar