Sabtu, 01 Juni 2013

SEKS BEBAS DI KALANGAN REMAJA DAN MAHASISWA


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk menyusun makalah ini. Hanya dengan seijin-NYA juga makalah ini dapat terselesaikan. Sholawat serta salam kemuliaan kami haturkan kepada junjungan dan panutan kami Rosulullah SAW, keluarga, sahabat dan pengikutnya yang setia sampai akhir zaman. Amin,.
Saya menyadari bahwa terselesaikannya makalah ini adalah atas bantuan dan dorongan dari berbagai pihak sehingga tiada berlebihan kiranya apabila dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu saya demi terselesaikannya makalah ini. Semoga Allah membalas segala amal kebaikan semua pihak yang telah bekerjasama dalam menyusun makalah ini.
Saya menyadari dengan segala keterbatasan sebagai insan biasa, makalah ini jauh dari sempurna sehingga kritik dan saran membangun sangat diharapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua.

Penyusun













DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................x

Kata Pengantar ...............................................................................................xi

Daftar Isi .......................................................................................................xii

BAB I
:
PENDAHULUAN



1.1                   Latar Belakang Masalah ………………........………......………1



1.2                   Batasan Masalah………………………............……….......…...2



1.3                   Rumusan Masalah……...………………….........………............2



1.4                   Tujuan Masalah   …………………………………................….2

BAB II
:
PEMBAHASAN…………………………………..............................3

BAB III
:
PENUTUP



5.1            Kesimpulan ...........................................................................8
5.2            Saran ....................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................9












BAB I
PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG MASALAH
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai umur 8 – 14 tahun.  Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan.  Secara klinis mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya : tumbuh rambut pubis, ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami pembesaran buah dada dan pada pria terjadi perubahan pada suara dan tumbuh  jakun. Sebagian besar remaja umur kawin pertama dalam usia belia (<19 tahun).
Pada masa puber  (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi.  Mereka tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang tidak mempunyai status.
Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks pra nikah.
Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam urusan seks adalah masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia. Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain. Termasuk dalam urusan seks. Karena di beberapa negara Barat, perilaku seks bebas remaja memang tinggi sekali.

B.  Batasan Masalah
Mengingat luasnya permasalahan yang ada pada kalangan remaja dan mahasiswa diperlukan suatu batasan masalah untuk dapat memberikan gambaran yang terarah, terperinci dan tidak menyimpang dari apa yang telah diuraikan dalam perumusan masalah, serta dapat memberikan pemahaman yang lebih baik.

C.  Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang diambil dalam Seks Bebas Di Kalangan Remaja dan Mahasiswa :
1.    Apakah faktor – faktor yang mendorong para remaja atau mahasiswa melakukan seks bebas?
2.    Apa akibatnya dari dilakukannya seks bebas?
3.    Apa dampak negatif dan dampak positif dari seks bebas?
4.    Upaya – upaya apa sajakah yang dilakukan untuk mencegah seks bebas?

D.  Tujuan
1.    Mengetahui faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan  free sex,
2.    Membahas akibat dari pergaulan bebas (free sex)
3.    Dampak negatif dan positif (free sex) pada remaja
4.    Upaya untuk mencegah (free sex) pada remaja
                                                                                                             
















BAB II
PEMBAHASAN

A.   Faktor-faktor yang mendorong remaja melakukan hubungan seks di luar nikah
Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju ini memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan  yang dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas. Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1.    Karena mispersepsi terhdap makna pacaran yang menganggap bahwa hubungan seks adalah bentuk penyaluran kasih sayang.
2.    Karena kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.
3.    Masa remaja terjadi kematangan biologis. Seorang remaja sudah dapat melakukan fungsi reproduksi sebagaimana layaknya orang dewasa sebab fungsi organ seksualnya telah bekerja secara normal. Hal ini membawa konsekuensi bahwa seorang remaja akan mudah terpengaruhi oleh stimuli yang merangsang gairah seksualnya, misalnya dengan melihat film porno, cerita cabul, dan gambar-gambar erotis. Kematangan biologis yang tidak disertai dengan kemampuan mengendalikan diri cenderung berakibat Negatif, yakni terjadi hubungan seksual pranikah dimasa pacaran. Sebaliknya kematangan biologis yang disertai dengan kemampuan mengendalikan diri akan membawa kebahagian remaja dimasa depannya sebab ia tidak akan melakukan hubungan seksual pranikah.

B.   Akibat dari Seks Bebas
Melakukan hubungan seks secara bebas merupakan akibat pertama dari pergaulan bebas yang merupakan lingkaran setan yang tidak ada putusnya dengan berbagai akibat di berbagai bidang antara lain di bidang sosial, agama dan kesehatan misalnya, dalam seks bebas terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya iman si penzina. Hilangnya sikap menjaga diri dari dosa, buruk kepribadian dan hilangnya rasa cemburu.
Seks bebas menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita.
1.    Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
2.    Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
3.    Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
4.    Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia.
5.    Tuhan akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terjaga.
6.    Pelaku seks bebas akan dipandang oleh manusia dengan pandangan muak dan tidak percaya.
7.    Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
8.    Apa yang didapatkan para pelaku seks bebas dalam kehidupan ini adalah sebaliknya dari apa yang diinginkannya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat maka Tuhan akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Tuhan tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
9.    Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, durhaka kepada orang tua, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan perdukunan serta dosa-dosa besar yang lain. Seks bebas biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.
10.     Seks bebas menghilangkan harga diri pelakunya dan merusakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya.
11.     Aib yang dicorengkan kepada pelaku seks bebas lebih membekas dan mendalam daripada dosa kafir misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
12.     Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan perselingkuhan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disadari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.
13.     Perzinaan akan melahirkan generasi individu-individu yang tidak ada asal keturunan (nasab). Di mata masyarakat mereka tidak memiliki status sosial yang jelas.
14.     Pezina laki-laki berarti telah menodai kesucian dan kehormatan wanita.
15.     Zina dapat menanamkan permusuhan dan menyalakan api dendam antara keluarga wanita dengan lelaki yang telah berzina dengannya.
16.     Perzinaan sangat mempengaruhi jiwa keluarganya di mana mereka akan merasa jatuh martabat di mata masyarakat, sehingga kadang-kadang menyebabkan mereka tidak berani untuk mengangkat muka di hadapan orang lain.
17.     Perzinaan menyebabkan menularnya penyakit-penyakit berbahaya seperti AIDS, siphilis, dan gonorhea atau kencing bernanah.

C.   Dampak negatif dari seks bebas antara lain yaitu :
Beberapa hal yang disebabkan karena adanya seks bebas yang terjadi pada remaja antara lain sebagai berikut:
1.    Seks bebas diluar ikatan pernikahan, yang dilakukan remaja (teenage) dan dewasa muda (young adult) maka dampaknya :
a.    kehamilan tidak diinginkan
b.    penyakit menular seksual
c.    tidak terbiasa berkomitmen dalam menjaga kesucian
d.   pernikahan dini
e.    tidak fokus sepenuhnya pada sekolah, kuliah dan pekerjaan
f.     dapat menjadi kenangan buruk(apabila hanya "dimanfaatkan" secara sepihak, dan sebagainya)
g.    tidak memandang hubungan seks sebagai sesuatu yang sacra
h.    (mungkin) memperbesar resiko untuk mudah jatuh dalam perselingkuhan, karena terbiasa dengan kebebasan dalam hubungan seksual.
Akan lebih baik kalau kamu tidak menguraikan dampak dari segi agama saja, atau moralitas, karena dampaknya tidak jelas dan bersifat relatif.

D.  Upaya Pencegahan Pergaulan Bebas
Seks bebeas yang terjadi pada remaja dapat dicegah dengan beberapa upaya. Upaya pencegahan seks bebas pada remaja antara lain:
1.    Menanamkan nilai-nilai agama, moral dan etika antara lain : pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerjasama guru, orangtua dan tokoh masyarakat.
2.    Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.
3.    Pendidikan dan penyuluhan seksual. Pada waktu ini cara-cara pendidikan seksual didasari oleh dua pandangan dan pendekatan yang sangat berbeda, yaitu :
a.    Pendekatan Psikoanalitik, yang hanya mengakui bahwa perkembangan psiko-seksual ditentukan oleh pembawaan yang untuk sebagian besar sifatnya autonom.
b.    Pendekatan Sosiologik, yang mengakui adanya pengaruh dari lingkungan yang mempunyai banyak pengikutnya adalah pandangan pendekatan yang kedua.
c.    Pendidikan seksual sebaiknya sudah dimulai sedini mungkin, dalam masa kanak-kanak dengan peranan utama dipegang oleh para orangtua dan para guru. Bagi para remaja penyuluhan seksual sudah dapat dimulai di sekolah lanjutan, baik oleh dokter maupun oleh guru, yang kedua-duanya sudah memiliki pengetahuan tentang seksologi modern. Penyuluhan yang salah dapat berakibat negatif. Para orangtua tentunya dapat pula memegang peranan dalam hal ini.
4.    Penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual. Juga variasi dan penyimpangannya yang masih dianggap dalam batas-batas normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan latar belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan masyarakat.




BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
 Pesatnya perkembangan jaman membuat pergaulan menjadi bebas, sehingga banyak remaja yang bergaul tanpa batasan dan etika. Contohnya dalam berpacaran. Para remaja berpacaran tidak mempunyai batasan serta etika sehingga dalam berpacaran lebih banyak dampak negative dibandingkan dampak positif seperti halnya seks bebas. Seks bebas terjadi karena tidak adanya beberapa faktor yang mendorong remaja terjerumus pada seks bebas sehingga banyak remaja yang kehilangan masa-masa remajanya dikarenakan melakukan seks bebas sehingga terjadilah pernikahan dini ataupun kematian. Kematian ini bisa terjadi karena melakukan aborsi ataupun bunuh diri karena tidak siapnya menerima kenyataan (hamil diluar nikah).

B.  Saran
Beberapa saran yang perlu diperhatikan adalah : 
1.    Kepada pihak orang tua, agar memperhatikan dalam membimbing dan mengarahkan remaja dengan dalam memberikan pandangan yang benar mengenai persepsi pacaran agar terhindar dari seks bebas.
2.    Kepada generasi muda agar menetapkan tujuan dan arah hidup yang jelas, belajar lebih mengenal diri sendiri, meningkatkan ke imanan dan ketakwaannya dengan mengisi kegiatan yang bermanfaat serta bergaul dengan teman secara benar sehingga dapat terhindar dan terjerumus pada perilaku seks bebas.
3.    Kepada para siswa agar selain belajar juga ikut ambil bagian dalam kegiatan yang positif dan kreatif dalam rangka menyalurkan energi yang berlebih sehingga tidak mengarah pada penyaluran dorongan bilogis secara langsung, misalnya dengan kegiatan. Keolahragaan, pecinta alam, dan kegiatan-kegiatan lain yang bersifat mengembangkan potensi dan bakat masing-masing.






DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar